Langsung ke konten utama

Harta Tahta dan Wanita



"Terkadang manusia tak  pernah mengerti dan memahami, bahwa kehidupan di dunia pasti akan berakhir. Siapapun dan apapun di dunia ini, pasti ada batas waktunya. Tidak ada yang kekal. Tidak ada yang abadi. Segalanya akan mencapai batas akhir. Pengalaman sejarah kehidupan memberikan pelajaran yang sangat berharga. Bagi mereka yang bisa memahami dan mengerti tentang kehidupan. Banyak pelajaran yang sangat berharga, dan memberikan manfaat yang tidak ada bandingnya.

Jika seseorang dapat memetik pelajaran itu, maka diujung kehidupannya akan menjadi manusia yang mulia. Sebaliknya, manusia yang gagal dan tidak dapat mengambil pelajaran dari semua fenomena itu, nasibnya akan menjadi sangat nista dan hina. Misalnya, orang yang memiliki obsesi dengan kehidupan duniawi, dan menjadikan kehidupan duniawi tanpa batas, dan puncak segala kehidupannya. Manusia itu menjadi sangat mencintai kekuasaan, harta, dan kenikmatan sek (farj).

Seluruh tujuan hidupnya hanya diarahkan  cintanya hanya kepada kekuasaan, harta, dan wanita, sebagai puncak tujuan hidupnya. Betapapun terkadang dibungkus dengan nilai-nilai agama. Seluruh amalnya (bekerja) hanya diarahkan kepada mendapatkan kekuasaan, harta, dan wanita. Orientasi hidupnya diarahkan kepada mencapai tujuan yang bersifat sementara, yaitu kekuasaan, harta dan wanita.

Trilogi (Harta, Tahta, dan Wanita) yang sangat menggoda dan selalu menjadi obsesi orang-orang yang tak bisa memahami dasar kehidupan yang paling mulia, selanjutnya akan terus didera oleh obsesi mendapatkan kekuasaan, harta, dan wanita. Mereka tak akan pernah mendapatkan kebahagiaan. Selamanya. tetapi, selamanya cinta kepada kekuasaan, harta, dan wanita, tak pernah bisa melahirkan harmoni. Justeru manusia akan terperosok ke lembah yang sangat kotor dan menjijikkan. Menjadi manusia yang paling hina dina. Tak akan pernah mendapatkan kemuliaan. Semua manusia yang terobsesi dengan cinta kekuasaan, harta dan wanita, pasti akhir perjalanan sejarah kehidupan akan menjadi sangat kelam.

Sekarang, ambilah contoh, yang paling absurd, yaitu Irjen Polisi Djoko Susilo, yang pernah memiliki jabatan dan kedudukan tinggi, dinilai cerdas, dan berdedikasi dalam kepolisian. Tetapi, ujung dari perjalanan hidupnya sangat mengenaskan. Ia tidak akan  pernah lupa sampai mati. Kekuasaan, jabatan, harta dan wanita, menyebabkan Djoko Susilo menjadi manusia yang paling terpuruk, dan hina, dan tidak bermartabat. Obsesinya pupus, dan berakhir dengan sangat sedih. Harus dipenjara. Kekuasaan yang digenggamnya tanggal. Hartanya semua  berpisah, dan tidak dapat menolongnya,serta tidak berguna sedikitpun. Bahkan, hartanya sekarang membebaninya, dan harus membuat penyesalan yang tanpa henti-henti. Sungguh sangat tragis.Isteri-isterinya tak dapat dinikmatinya. Djoko  Susilo harus tinggal dalam penjara sendirian. Isterinya tentu tak  pernah mengerti bahwa suaminya akan bernasib seperti yang mereka lihat sekarang ini. Isterinya yang cantik, hanya bisa menatapnya dibalik  penjara. Sungguh sangat luar biasa pelajaran yang dapat dipetik dari Irjen Pol Djoko Susilo.

Seperti juga para  seleberitis yang sekarang berkiprah di dunia kekuasaan, yang bergelimang dengan harta. Ujuang sangat tragis. Mereka umumnya harus berpisah dengan keluarganya (suami/isterinya). Tidak sedikit diantara mereka yang bercerai. Tidak selamanya tahta, harta, dan  wanita, bisa membuat manusia menjadi mulia dan berbahagia.
Baginda Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam, ketika ditawari oleh Abu Sofyan, pembesar kaum Qurays, tentang kekuasaan, harta, dan wanita, tidak menjadi tertarik, dan tetap memilih kemuliaan Islam. Itulah pelajaran yang sangat berharga dari Ulul Azmi.

Semoga bermamfaat.
Wallahu'alam ..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Dayah Mudi Mesra Samalanga Kab.Bireun NAD

MUDI MESRA Adalah sebuah pesantren atau dalam istilah orang aceh disebut dengan Dayah, yang terletak didesa Mideun Jok Kemukiman Mesjid Raya kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireun.. Dayah ini telah berdiri sejak zaman  Sultan Iskandar Muda    dayah ini terus berkembang dan saat ini menjadi dayah terbesar di Aceh. Saat ini dayah MUDI Mesra berada di bawah pimpinan Syekh Hasanul Basri HG ( Abu MUDI) dengan jumlah santri lebih kurang 6000 orang. 1 . IDENTITAS DAYAH MUDI MESRA a. Sejarah Berdirinya Pesantren MUDI Mesra.Lembaga Pendidikan Islam Ma`hadal Ulum Diniyah Islamiyah (MUDI) Mesjid Raya berlokasi di desa Mideun Jok Kemukiman Mesjid Raya, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), tepatnya di sebelah barat kota industri Lhokseumawe kira-kira 100 km. (Note: pintu gerbang komplek putra) D ayah ini telah didirikan seiring dengan pembangunan Mesjid Raya pada masa Sultan Iskandar Muda. Pimpinan dayah yang pertama d...

Hukum Main atau Menonton Sepak Bola dalam Islam

Ayo coba cari tahu dengan membaca artikel ini tentang bagaimana sih sebenarnya Main atau Nonton Bola dalam perspektif Agama Islam. boleh atau tidak sebenarnya, jangan sampai kita tidak tahu menahu kalau setiap sesuatunya, diperbolehkan atau tidak diperbolehkannya paling tidak ada sebuah alasan tersendiri disana dalam islam, berikut penjelasan dari Syaikh Abuya Muda Waly Al Khalidy. Main bola itu kalau dengan tidak meninggalkan sembahyang dan tidak terbuka aurat dan bukan untuk mencari uang dan bukan untuk bertanding yang membawa kerusakan dan tidak pula merusakkan marwah maka kalau seperti yang telah tersebut itu hukumnya adalah harus (boleh) tetapi kalau ada salah satu yang tersebut di atas itu maka hukumnya haram. Nashnya dalam kitab Syarqawi juzuk 2 nomor 424 : قوله وبندق) اى يرمى به إلى حفرة ونحوها به والمراد ما يؤكل ويلعب به فى العيد . أما بندق الرصاص والطين فتصح المسابقة عليه ولو بعوض خلافا للمصنف كما سيأتى لأن له نكاية فى الحرب أشد من السهام (قوله وعوم) اى...

Dayah tertua di KOTA LANGSA

Dayah Darul Huda didirikan oleh ulama yang dikenal dengan sebutan Abi Sungai Paoh, dengan nama lengkap Tgk H Usman Basyah (alm) pada tahun 1962 di Gampong Sungai Paoh Kota Langsa. Abi Sungai Paoh lahir di Geudong, Aceh Utara, tahun 1936.  Abi Sungai Paoh meninggal dunia pada tahun 2004, dan mewariskan Dayah Darul Huda pada putranya Tgk H Syeh Muhajir Usman S Ag LLM, anak ke lima dari sembilan bersaudara. Selama 52 tahun berdiri, dayah tersebut telah melahirkan sedikitnya 2.000 lebih alumni dari berbagai pelosok daerah di Aceh dan luar daerah Serambi Mekkah ini. Tgk H Syeh Muhajir Usman yang lahir pada 15 Maret 1975 itu akrap dipanggil Tgk Syeh. Di bawah pimpinan Tgk Syeh, dayah tersebut telah berkembang dengan pesat. Saat ini santri di Dayah Darul Huda ini mencapai 400 orang lebih dengan pengajar tetap 35 orang, serta guru tidak tetap 23 orang. Karir pendidikan Tgk Syeh antara lain, tahun 1981 hingga 1993 pertama kali menjadi santri yang dipimpin ayahandanya (D...