Langsung ke konten utama

EFEK LEMAHNYA MINAT BELAJAR PARA REMAJA

   
 Belajar agama adalah  sebagai sarana penyampaian ilmu pengetahuan yang belum disadari secara mendalam akan kelebihan dan kepentingan, tak jarang orang tua kurang memperdulikan pentingnya belajar agama bagi anak usia remaja karena menurut sebagian orang tua sudah cukup diusia kanak-kanak saja  untuk mempelajari agama dengan belajar di tpa/tpq atau lainya. Tanpa mereka sadari dengan kurangnya kepedulian orang tua terhadap anaknya diusia remaja untuk memberi atau memfasilitasi mereka terhadap ilmu agama itu akan membuat mereka terjerumus kepada hal-hal yang tidak bernorma dan bermoral seperti lumrahnya kondisi saat ini yang begitu banyak para remaja terpengaruh dengan namanya pergaulan bebas,narkoba dan lain sebagainya.
Memberikan pelajaran agama kepada mereka atau memfasilaitasi merka kepada tempat-tempat yang mengajarkan ilmu agama adalah untuk membentengi mereka dari pengaruhnya kehidupan yang begitu bebas dan tidak bernorma akan tetapi saat ini yang kita lihat dilapangan begitu banyaknya para remaja yang begitu bebas dengan kehidupan dan pergaulan mereka.itu semua dikarenakan tanpa adanya ilmu agama yang membentengi mereka. Dewasa ini perkembangan media elektronik sedemikian pesatnya. Di sinilah peran kita sebagai orang tua dalam memberikan hal-hal yang terbaik agar minat membaca serta belajar agama Islam jauh lebih meningkat, karena tujuan dari pendidikan agama Islam ialah membina remaja agar menjadi hamba yang suka beribadah kepada Allah. Ibadah di sini tidak hanya terbatas pada menunaikan shalat, puasa di bulan ramadhan, tetapi mencakup amal pikiran atau perasaan manusia, selama semua itu dihadapkan kepada Allah SWT.

Pendidikan Islam adalah sebuah upaya membentuk kepribadian agar sesuai ajaran agama Islam. Ajaran Islam itu sendiri bersifat sempurna, namun permasalahannya adalah dengan cara bagaimana ajaran yang telah sempurna itu dapat diajarkan dan ditanamkan kepada anak-anak kita diusia remaja ataupun kanak kanak.
Kita tidak lagi mempermasalahkan substansi ajaran Islam, tetapi masalah media dengan metode, Suatu perangkat penting dalam mendukung sistem pendidikan anak anak remaja.
Harus diakui bahwa penggalian aspek metode dan media bagi pendidikan anak masih lemah sehingga perlu terus ditingkatkan lagi.Oleh karena itu, agar tidak menyimpang dari tujuan agama Islam, maka sejak dini para remaja sudah dikenalkan pada buku-buku bacaan agama agar pendidikan agama Islam. melekat dalam jiwa pribadi mereka.

           Penulis
   Safwaan saif mmc
         
            Santri
 Mudi Mesra Samalanga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Dayah Mudi Mesra Samalanga Kab.Bireun NAD

MUDI MESRA Adalah sebuah pesantren atau dalam istilah orang aceh disebut dengan Dayah, yang terletak didesa Mideun Jok Kemukiman Mesjid Raya kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireun.. Dayah ini telah berdiri sejak zaman  Sultan Iskandar Muda    dayah ini terus berkembang dan saat ini menjadi dayah terbesar di Aceh. Saat ini dayah MUDI Mesra berada di bawah pimpinan Syekh Hasanul Basri HG ( Abu MUDI) dengan jumlah santri lebih kurang 6000 orang. 1 . IDENTITAS DAYAH MUDI MESRA a. Sejarah Berdirinya Pesantren MUDI Mesra.Lembaga Pendidikan Islam Ma`hadal Ulum Diniyah Islamiyah (MUDI) Mesjid Raya berlokasi di desa Mideun Jok Kemukiman Mesjid Raya, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), tepatnya di sebelah barat kota industri Lhokseumawe kira-kira 100 km. (Note: pintu gerbang komplek putra) D ayah ini telah didirikan seiring dengan pembangunan Mesjid Raya pada masa Sultan Iskandar Muda. Pimpinan dayah yang pertama d...

Kata Motivasi Islam Imam Al ghazali

Imam al-Ghazali mempunyai daya ingat yang kuat dan bijak berhujjah. Ia digelar  Hujjatul Islam   karena kemampuannya tersebut. Ia sangat dihormati di dua dunia Islam yaitu Saljuk dan Abbasiyah yang merupakan pusat kebesaran Islam. Ia berjaya menguasai pelbagai bidang ilmu pengetahuan. Imam al-Ghazali sangat mencintai ilmu pengetahuan. Ia juga sanggup meninggalkan segala kemewahan hidup untuk bermusafir dan mengembara serta meninggalkan kesenangan hidup demi mencari ilmu pengetahuan. Sebelum beliau memulai pengembaraan, beliau telah mempelajari karya ahli sufi ternama seperti   al-Junaid Sabili   dan   Bayazid Busthami . Imam al-Ghazali telah mengembara selama 10 tahun. Ia telah mengunjungi tempat-tempat suci di daerah Islam yang luas seperti   Mekkah ,   Madinah ,   Jerusalem , dan   Mesir . Ia terkenal sebagai ahli   filsafat Islam   yang telah mengharumkan nama ulama di Eropa melalui hasil karyanya yang sangat bermutu ti...

Nasehat Imam Syafi'i tentang menuntut Ilmu

 Tuntutlah ilmu hinga liang lahat, bukankah ini pertanda pentungnya ilmu dan tidak ada kata berhenti mencari ilmu dan tidak juga kata cukup dalam menuntut ilmu. Imam Syafi'i rahimallahu mengatakan dalam sebuah kitab Ta'lim muta'allim karangan Syekh Az-Zarnuji, Imam al-Zarnji Terlahir dengan nama Burhanuddin al-Zarnuji, sebagian menyebutkan bahwa namanya adalah Syeikh Ibrahim bin Isma'il Al Zarnuji. Jika dilihat dari nisbahnya, yaitu Az-Zarnuji, maka sebagian peneliti mengatakan bahwa ia berasal dari Zaradj, yakni suatu daerah yang kini dikenal dengan nama Afganistan. Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata:   لَنْ تَنَالَ العِلْمَ إِلاَّ بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيْكَ عَنْ تَفْصِيْلِهَا بِبَيَانٍ: ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌ وَدِرْهَمٌ وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَطُوْلُ زَمَانٍ Ilmu tidak akan diperoleh kecuali dengan enam perkara : Cerdas, Semangat (Antusias), Kesungguhan, Bekal, Bergaul dengan guru, Waktu yang lama.” Kecerdasan . Sesuatu hal yang bisa ki...