Selain menggunakan kriteria profesionalitas, Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Joko Widodo- Jusuf Kalla, juga harusmenggunakan pertimbangan geopolitik dalam mengisi kursi kabinet.
Firdaus Syam |
(12/9).
Pernyataan Firdaus terkait dengan pernyataan Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla yang mengatakan pihaknya kemungkinan akan mempertahankan jumlah kementerian yang ada saat ini, yakni 34 kementerian. Mayoritas
menteri, kata dia, akan diisi oleh orang-orang profesional murni. Menurut Firdaus, dari Aceh juga cukup banyak profesional, terutama dari kalangan kampus. "Aceh itu juga gudangnya intelektual, seperti halnya Sumbar dan Sumut. Di Aceh banyak orang pintar. Jokowi-JK harus ingat, seorang menteri tidak harus profesional. Kalangan kampus di Aceh bisa diajak bicara, siapa kiranya yang pas untuk menjadi menteri," ujar Firdaus, yang juga Deputi Bidang Politik LPM Unas itu.
menteri, kata dia, akan diisi oleh orang-orang profesional murni. Menurut Firdaus, dari Aceh juga cukup banyak profesional, terutama dari kalangan kampus. "Aceh itu juga gudangnya intelektual, seperti halnya Sumbar dan Sumut. Di Aceh banyak orang pintar. Jokowi-JK harus ingat, seorang menteri tidak harus profesional. Kalangan kampus di Aceh bisa diajak bicara, siapa kiranya yang pas untuk menjadi menteri," ujar Firdaus, yang juga Deputi Bidang Politik LPM Unas itu.
Menurut pengamat yang konsen mengikuti dinamika politik di Aceh itu, paling tidak kursi menteri agama yang layak diberikan ke tokoh Aceh."Karena banyak tokoh Aceh yang mumpuni soal agama. Kalau Jokowi-JK butuh orang NU, tinggal cari tokoh Aceh yang dari NU. Jadi, bisa dua representasi sekaligus, yakni mewakili NU sekaligus mewakili Aceh," kata dia.(thegloupjournal)
Komentar