Ayo coba cari tahu dengan membaca artikel ini tentang bagaimana sih sebenarnya Main atau Nonton Bola dalam perspektif Agama Islam. boleh atau tidak sebenarnya, jangan sampai kita tidak tahu menahu kalau setiap sesuatunya, diperbolehkan atau tidak diperbolehkannya paling tidak ada sebuah alasan tersendiri disana dalam islam, berikut penjelasan dari Syaikh Abuya Muda Waly Al Khalidy.
Main bola itu kalau dengan tidak meninggalkan sembahyang dan tidak terbuka aurat dan bukan untuk mencari uang dan bukan untuk bertanding yang membawa kerusakan dan tidak pula merusakkan marwah maka kalau seperti yang telah tersebut itu hukumnya adalah harus (boleh) tetapi kalau ada salah satu yang tersebut di atas itu maka hukumnya haram.
Nashnya dalam kitab Syarqawi juzuk 2 nomor 424 :
قوله وبندق) اى يرمى به إلى حفرة ونحوها به والمراد ما يؤكل ويلعب به فى العيد . أما بندق الرصاص والطين فتصح المسابقة عليه ولو بعوض خلافا للمصنف كما سيأتى لأن له نكاية فى الحرب أشد من السهام (قوله وعوم) اى السباحة فى الماء وهو المسمى عند العامة بالمخايطة والشطرنج بفتح وكسر أوله المعجم والمهمل والمثقلة والسيجة والخاتم والوقوف على رجل ومعرفة ما بيده من شفع ووتر ومسابقة بسفن واقدام فكل ذلك جائز بلا عوض لانه يحتاج فى حساب فى بعضه ففيه فر وحيلة وأما ....صلى الله عليه وسلم ركانة على شياة فاجابوا عنها بان الفرض ان يريه شدته ليسلم بدليل انه لما اسلم رد عليه ....وقيل ردها عليه فبل اسلامه وهو ما ذكره فى الخصائص بخلاف الطاب فحرام مطلقا إه
kalau ada dalam permainan bola itu yang munkar seperti membuka aurat atau aurat perempuan sebagaimana yang telah menjadi biasa pada perempuan-perempuan sekarang berbaju bb dan bercampur pula dengan laki-laki, maka hukum menonton itu haram, diambil alasan pada hadits yang di riwayatkan oleh Syaikhani:
اياكم والجلوس بالطرقات قالوا يا رسول الله ما لنا بد من مجالسنا نتحدث فيها قال فإذا ابيتم إلا المجاس فاعطوا لطريق حقه قالوا
Jadi dengan keterangan hadist Syaikhaini ini haramlah menonton bola mutlaq sebagai yang telah biasa terjadi di kota-kota dan di mana-mana tempat lainnya, maka ketahuilah bahwa tempat main bola itu adalah tempat syaithan bertelur.
Fatawa Abuya Muda Waly al-Khalidy Hal 30 Cet.Nusantara, Bukit Tinggi
Pertanyaan dari Bilal Mesjid Medan.
Komentar