Pilih kuliah atau Dayah- Bulan Mei dan Juni merupakan bulan paling sibuk
bagi kalangan pelajar yang telah mencapai tahap akhir pembelajaran,
baik itu SD, SMP maupun SMA. Karena di bulan inilah mereka harus
memutuskan kemana harus melanjutkan pendidikan. Salah memilih akan
berakibat fatal bagi kehidupan yang harus dijalani selanjutnya.
Banyak di antara siswa-siswi kebingungan dalam memutuskan hal ini. Kalau orang tua mereka termasuk orang yang terpelajar dan cerdas mungkin tidak sulit untuk memilihkan yang terbaik bagi anaknya, namun bagaimana dengan mereka yang harus membuat keputusan sendiri ? Tentu saja mereka akan kebingungan. Menghadapi hal ini, tidak jarang mereka ikut-ikutan apa yang dilakukan teman-temannya, kalau teman mereka berbondong-bondong masuk ke jurusan kedokteran, mereka juga ikut-ikutan melakukannya. Padahal mungkin saja temannya melakukan hal itu karena terdorong untuk menyelamatkan kehidupan manusia dan suka melihat orang-orang sakit, sedangkan dia sendiri mungkin melihat darah saja sudah mau muntah, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya bila dia sukses menjadi seorang dokter. Dia akan merana seumur hidup karena harus melakukan hal yang paling menjijikkan dalam kehidupannya. Itulah salah satu contoh bahanya ikut-ikutan dalam memilih jenjang pendidikan bagi seorang siswa. Namun kali ini penulis bukan ingin membahas bagaimana cara memilih jurusan kuliah, tapi penulis ingin membahas apa yang harus kita pilih, kuliah atau dayah ?
Pertanyaan ini mempunyai dua jawaban:
1. Memilih Dayah
2. Memilih Kuliah
Kalau orang yang bersangkutan sudah mempunyai ilmu agama yang fardhu ain dan minatnya tidak besar untuk memperdalamnya, sudah sepantasnya dia melanjutkan pendidikannya ke tempat yang dia sukai asalkan dengan melakukan hal itu tidak akan menjerumuskannya ke dalam kemaksiatan dan pelanggaran syariat.
Sebaliknya, bila orang tersebut belum mempunyai ilmu agama yang fardhu ain, maka wajib bagi orang tersebut menuntut ilmu agamanya dulu, dalam hal ini Dayah atau pesantren adalah tempat yang strategis.
Kenapa harus Dayah ? Bukankah ilmu agama bisa didapatkan di buku atau dimana saja ?
Benar, namun mempelajari ilmu agama itu berbeda dengan mempelajari ilmu komputer atau semisalnya, karena mempelajari ilmu tersebut tidak memberi pengaruh apa-apa bila kita tersesat, paling-paling komputer hangus terbakar. Berbeda halnya kalau tersesat dalam mempelajari ilmu agama, maka nerakalah ancamannya. Untuk itu kita perlu memiliki seorang guru yang benar-benar berkompeten untuk mengajari kita ilmu agama.
Dalam hal ini, guru yang sangat berkompeten untuk mengajari ilmu agama adalah teungku di dayah, karena ilmu yang mereka ajari tidak terkontaminasi dengan hal-hal yang rancu, dan bisa dipertanggung jawabkan. Karena ilmu yang diajarkan di dayah adalah ilmu yang bernasab sampai kepada Rasulullah saw, salah satunya adalah apa yang diajarkan oleh dayah MUDI dan dayah-dayah lainnya yang bersumber dari Abuya Muda Wali.
Sekian, semoga bermanfaat !
Banyak di antara siswa-siswi kebingungan dalam memutuskan hal ini. Kalau orang tua mereka termasuk orang yang terpelajar dan cerdas mungkin tidak sulit untuk memilihkan yang terbaik bagi anaknya, namun bagaimana dengan mereka yang harus membuat keputusan sendiri ? Tentu saja mereka akan kebingungan. Menghadapi hal ini, tidak jarang mereka ikut-ikutan apa yang dilakukan teman-temannya, kalau teman mereka berbondong-bondong masuk ke jurusan kedokteran, mereka juga ikut-ikutan melakukannya. Padahal mungkin saja temannya melakukan hal itu karena terdorong untuk menyelamatkan kehidupan manusia dan suka melihat orang-orang sakit, sedangkan dia sendiri mungkin melihat darah saja sudah mau muntah, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya bila dia sukses menjadi seorang dokter. Dia akan merana seumur hidup karena harus melakukan hal yang paling menjijikkan dalam kehidupannya. Itulah salah satu contoh bahanya ikut-ikutan dalam memilih jenjang pendidikan bagi seorang siswa. Namun kali ini penulis bukan ingin membahas bagaimana cara memilih jurusan kuliah, tapi penulis ingin membahas apa yang harus kita pilih, kuliah atau dayah ?
Pertanyaan ini mempunyai dua jawaban:
1. Memilih Dayah
2. Memilih Kuliah
Kalau orang yang bersangkutan sudah mempunyai ilmu agama yang fardhu ain dan minatnya tidak besar untuk memperdalamnya, sudah sepantasnya dia melanjutkan pendidikannya ke tempat yang dia sukai asalkan dengan melakukan hal itu tidak akan menjerumuskannya ke dalam kemaksiatan dan pelanggaran syariat.
Sebaliknya, bila orang tersebut belum mempunyai ilmu agama yang fardhu ain, maka wajib bagi orang tersebut menuntut ilmu agamanya dulu, dalam hal ini Dayah atau pesantren adalah tempat yang strategis.
Kenapa harus Dayah ? Bukankah ilmu agama bisa didapatkan di buku atau dimana saja ?
Benar, namun mempelajari ilmu agama itu berbeda dengan mempelajari ilmu komputer atau semisalnya, karena mempelajari ilmu tersebut tidak memberi pengaruh apa-apa bila kita tersesat, paling-paling komputer hangus terbakar. Berbeda halnya kalau tersesat dalam mempelajari ilmu agama, maka nerakalah ancamannya. Untuk itu kita perlu memiliki seorang guru yang benar-benar berkompeten untuk mengajari kita ilmu agama.
Dalam hal ini, guru yang sangat berkompeten untuk mengajari ilmu agama adalah teungku di dayah, karena ilmu yang mereka ajari tidak terkontaminasi dengan hal-hal yang rancu, dan bisa dipertanggung jawabkan. Karena ilmu yang diajarkan di dayah adalah ilmu yang bernasab sampai kepada Rasulullah saw, salah satunya adalah apa yang diajarkan oleh dayah MUDI dan dayah-dayah lainnya yang bersumber dari Abuya Muda Wali.
Sekian, semoga bermanfaat !
Komentar