Uang dinar digunakan di Semenanjung Arab di masa-masa awal perkembangan Islam. |
Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dikabarkan mulai memperkenalkan mata uangnya sebagai upaya untuk mempertegas kendali terhadap wilayah yang diproklamasikan sebagai sebuah kekhalifahan.
ISIS dikabarkan akan menggunakan dinar sebagai alat tukar yang sah di wilayah yang dikuasainya. Dinar, sebagai mata uang, digunakan di Semenanjung Arab pada masa-masa awal perkembangan Islam sekitar 634 M.
Sejumlah laporan menyebut, para pemimpin ISIS ingin menggunakan uang emas dan perak di wilayah yang dikuasainya saat ini. Dalam beberapa pekan mendatang, ISIS akan mengganti lira dan dinar yang saat ini digunakan sebagai mata uang dengan uang dinar emas dan dirham perak.
Keinginan memiliki mata uang sendiri ini terkait sejumlah laporan yang menyebut ISIS setidaknya menangguk keuntungan minimal 1 juta dollar AS atau sekitar Rp 12 miliar sehari dari pasar gelap minyak mentah saja.
ISIS juga menerima donasi dari para pendukungnya yang kaya selain juga melakukan cara lain untuk mendapatkan uang, seperti merampok bank di kota yang mereka duduki.
Komentar