Langsung ke konten utama

TIGA BAGIAN DASAR YANG MEMBUAT SESEORANG BERSYUKURNASEHAT



Tiga perkara yang harus ada pada diri seseorang dalam masalah syukur baru dikatakan orang tersebut bersyukur,sebagaimana yang telah dijelaskan oleh imam al ghazali dalam karya terpopulernya yaitu ihya ulumuddin yang bahwa,baru dikatakan orang tersebut besyukur apabila pada orang tersebut terdapat tiga hal yaitu:ilmu,perasaan dan amal.

1.   ILMU.
Untuk mengetahui seseorang itu benar-benar bersyukur,perkara pertama yang perlu ada adalah ilmu.Ilmu yang perlu ada itu terbagi kepada tiga bagian.Pertama,seseorang itu perlu ada ilmu tentang nikmat itu sendiri.Hakikat tentang nikmat itu perlu diketahui.Ilmu tentang nikmat ini akan membolehkan seseorang untuk memahami nilai nikmat tersebut dan seterusnya menghargai nikmat itu dengan mempergunakannya pada tempat yang diridhai oleh allah.,seseorang itu perlu ada ilmu tentang siapa yang memberi nikmat terhadap dirinya.Dalam soal ini,pastinya Yang Maha Memberi Rezeki,Yang Maha Pemurah,adalah Allah SWT.Seseorang itu perlu mempunyai ilmu Tauhid yang kukuh.Dengan mengenali Allah,seseorang itu akan memahami bahawa setiap sesuatu itu datangnya daripada Allah,dan adalah merupakan hak milik Allah semata-mata.Setiap satu kejadian itu adalah datangnya daripada Allah.Justru  setiap nikmat dan rezeki itu datangnya daripada Allah,walaupun mungkin saja nikmat itu disampaikan melalui perantaraan makhluk-Nya.Ketiga, seseorang itu perlu ada ilmu tentang siapa yang mendapat nikmat tersebut.Dalam konteks ini,yang menerima nikmat adalah diri kita sendiri sebagai hamba Allah. Memahami hakikat bahawa kita ini adalah hamba dan makhluk Allah,kita pasti akan merasa hina dan sangat rendah di hadapan Allah.dengan adanya ilmun maka nikmat yang ia dapatkan maka akan lebih terarah kemana harus ia pergunakan.

2.   PERASAAN
dasar yang kedua untuk bersyukur pula adalah perasaan.Apabila menerima sesuatu nikmat itu,seseorang itu haruslah mempunyai perasaan gembira,bahagia.Bagaimana mungkin seseorang itu hendak bersyukur seandainya ia tidak mengalami apa-apa rasa apabila menerima sesuatu nikmat itu?Perlu dipahami juga bahwa perasaan bahagia dan gembira ini bukan berpusat kepada kesenangan atas nikmat yang kita peroleh,tetapi lebih kepada perasaan bahagia dan gembira kerana mendapat satu nikmat daripada allah Yang Maha tinggi! Perasaan ini hanya mungkin timbul apabila ilmu tentang tiga perkara yang disebutkan tadi telah dimiliki.adanya perasaan sebagai elemen dasar dalam bersyukur sangat-sangat penting,karena perasaanlah yang merasakan setiap apa yang diterima seseorang dari allah swt,baik atau buruknya tersebut,bahagia atau tidaknya hal tersebut.

3.   AMAL
Dasar yang ketiga yang harus ada pada seseorang baru dikatakan dia bersyukur adalah amal atau perbuatan,karena seseorang baru dikatakan bersyukur tidak cukup dengan mengatakan saja "aku bersyukur dengan apa yang telah allah berikan" tapi semuanya harus direalisasikan dalam perbuatannya sebagai bukti dia adalah seseorang yang bersyukur kepada allah swt.Karena setelah seseorang itu mempunyai ilmu dan kepahaman tentang perkara yang disebutkan tadi, seterusnya mengalami perasaan bahagia, gembira dan berterima kasih,syukur tersebut perlulah dimanifestasikan melalui perbuatan.Dalam hal ini, seseorang  perlu menggunakan nikmat yang telah diperolehnya untuk mendekatkan dirinya dengan Allah, yakni zat yang telah memberikan nikmat tersebut.

Semoga allah menjadikan kita sebagai hamba yang sesalu bersyukur dengan setiap nikmat yang telah
allah berikan kepada kita karena syukur meruapakan bentuk rasa terima kasih kita kepada allah swt dan kerena juga dimensi syukur tersebut merupakan sebagai moral dalam islam.Dengan bersyukur akan membuat seseorang bahagia dan akan membuat seseorang ikhlas dengan setiap apa yang allah berikan kepadanya.

semoga bermamfaat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Dayah Mudi Mesra Samalanga Kab.Bireun NAD

MUDI MESRA Adalah sebuah pesantren atau dalam istilah orang aceh disebut dengan Dayah, yang terletak didesa Mideun Jok Kemukiman Mesjid Raya kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireun.. Dayah ini telah berdiri sejak zaman  Sultan Iskandar Muda    dayah ini terus berkembang dan saat ini menjadi dayah terbesar di Aceh. Saat ini dayah MUDI Mesra berada di bawah pimpinan Syekh Hasanul Basri HG ( Abu MUDI) dengan jumlah santri lebih kurang 6000 orang. 1 . IDENTITAS DAYAH MUDI MESRA a. Sejarah Berdirinya Pesantren MUDI Mesra.Lembaga Pendidikan Islam Ma`hadal Ulum Diniyah Islamiyah (MUDI) Mesjid Raya berlokasi di desa Mideun Jok Kemukiman Mesjid Raya, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), tepatnya di sebelah barat kota industri Lhokseumawe kira-kira 100 km. (Note: pintu gerbang komplek putra) D ayah ini telah didirikan seiring dengan pembangunan Mesjid Raya pada masa Sultan Iskandar Muda. Pimpinan dayah yang pertama d...

Kata Motivasi Islam Imam Al ghazali

Imam al-Ghazali mempunyai daya ingat yang kuat dan bijak berhujjah. Ia digelar  Hujjatul Islam   karena kemampuannya tersebut. Ia sangat dihormati di dua dunia Islam yaitu Saljuk dan Abbasiyah yang merupakan pusat kebesaran Islam. Ia berjaya menguasai pelbagai bidang ilmu pengetahuan. Imam al-Ghazali sangat mencintai ilmu pengetahuan. Ia juga sanggup meninggalkan segala kemewahan hidup untuk bermusafir dan mengembara serta meninggalkan kesenangan hidup demi mencari ilmu pengetahuan. Sebelum beliau memulai pengembaraan, beliau telah mempelajari karya ahli sufi ternama seperti   al-Junaid Sabili   dan   Bayazid Busthami . Imam al-Ghazali telah mengembara selama 10 tahun. Ia telah mengunjungi tempat-tempat suci di daerah Islam yang luas seperti   Mekkah ,   Madinah ,   Jerusalem , dan   Mesir . Ia terkenal sebagai ahli   filsafat Islam   yang telah mengharumkan nama ulama di Eropa melalui hasil karyanya yang sangat bermutu ti...

Nasehat Imam Syafi'i tentang menuntut Ilmu

 Tuntutlah ilmu hinga liang lahat, bukankah ini pertanda pentungnya ilmu dan tidak ada kata berhenti mencari ilmu dan tidak juga kata cukup dalam menuntut ilmu. Imam Syafi'i rahimallahu mengatakan dalam sebuah kitab Ta'lim muta'allim karangan Syekh Az-Zarnuji, Imam al-Zarnji Terlahir dengan nama Burhanuddin al-Zarnuji, sebagian menyebutkan bahwa namanya adalah Syeikh Ibrahim bin Isma'il Al Zarnuji. Jika dilihat dari nisbahnya, yaitu Az-Zarnuji, maka sebagian peneliti mengatakan bahwa ia berasal dari Zaradj, yakni suatu daerah yang kini dikenal dengan nama Afganistan. Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata:   لَنْ تَنَالَ العِلْمَ إِلاَّ بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيْكَ عَنْ تَفْصِيْلِهَا بِبَيَانٍ: ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌ وَدِرْهَمٌ وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَطُوْلُ زَمَانٍ Ilmu tidak akan diperoleh kecuali dengan enam perkara : Cerdas, Semangat (Antusias), Kesungguhan, Bekal, Bergaul dengan guru, Waktu yang lama.” Kecerdasan . Sesuatu hal yang bisa ki...