"Pada waktu itu ancaman teroris masih di pandang baru dan ketika sudah
bom Bali kita meresponnya dengan cepat dan respon kita menolak ISIS
belajar dari sana," katanya di Jakarta, Senin (25/8/2014).
ISIS yang kini sedang hangat dimedia berita sebagai bentuk Tetorisme kini muncul dan sudah mulai merambat ke Indonesia, Tindakan yang menjadi perhatian pada saat ini oleh pemerintah Indonesia
adalah memantau keberadaan warga negara Indonesia yang turut berperang
bersama ISIS.Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad M
bai
menuturkan bahwa paham ISIS yang berkembang cepat di Indonesia tidak
terlepas dari keterlibatan bekas pelaku teror sebelumnya yang pernah
berperang di Afghanistan dan perbatasan Pakistan. Ansyaad menuturkan
bahwa mereka yang bersekutu dengan ISIS adalah organisasi yang mereka
ikuti sejak awal adalah kelanjutan dari organisasi al-Qaeda, sedangkan
teroris di Indonesia adalah mereka yang berafiliasi dengan al-Qaeda.
Kepada kaum muslimin di Indonesia, tahu
atau tidak tahu ini adalah akhir zaman yang didalamnya kita harus
berhati-hati atas segala informasi yang masuk. Ini adalah akhir zaman
yang dimana banyak orang ketika pagi dia beriman, namun sorenya dia
telah kafir, ketika sore beriman dan paginya dia telah kafir.
Salah satu hadits yang menggambarkan era
penuh fitnah di akhir zaman tampaknya sangat sesuai dengan kondisi
dunia dewasa ini. Di dalamnya Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam
menjelaskan bahwa pada masa itu sulit sekali menemukan orang yang
istiqomah. Yang ada ialah orang-orang yang di pagi hari masih beriman
kemudian di waktu sore ia menjadi kafir. Demikian pula ada yang di waktu
sore beriman namun keesokan hari di waktu pagi ia telah menjadi kafir.
بَادِرُوا فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ
يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا وَيُمْسِي مُؤْمِنًا
وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنْ الدُّنْيَا
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bersegeralah
beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan malam
yang gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi mukmin dan di waktu
sore telah kafir, dan di waktu sore beriman dan pagi menjadi kafir, ia
menjual agamanya dengan kesenangan dunia.” (HR. Ahmad No. 8493)
Abu Bakr Al-Baghdadi |
Kemunculan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau kini bernama
Daulah Islamiyah menimbulkan kekhawatiran di sejumlah negara, termasuk
Indonesia. Sepak terjang kelompok itu juga tak main-main. Sejumlah
wilayah sudah dikuasainya. Namun kini muncul teori konspirasi tentang
mereka.
Awalnya, ISIS menjadi perbincangan di Irak saja. Lalu kemudian berkembang hingga ke Suriah dan negara Timur Tengah lainnya. Saat ini, organisasi yang ingin mendirikan negara baru dengan sistem kekhalifahan Islam tersebut juga ramai didiskusikan di Indonesia.
Pemicu kehebohan ISIS di Tanah Air karena munculnya rekaman video dengan gambar sekelompok orang memakai busana siap 'jihad' yang meminta dukungan rakyat Indonesia. Seseorang bernama Abu Muhammad al Indonesi selaku juru bicara mengajak umat muslim di Indonesia berjuang dengan mereka.
Video tersebut kemudian menuai tanggapan dari berbagai pihak. Sebagian kecil kalangan ada yang mendukungnya, namun sebagian besar menolak karena secara tegas bisa dikaitkan dengan upaya makar. Polisi pun memburu pria pemilik nama asli berinisial B tersebut.
Bahkan, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Moeldoko menilai keberadaan ISIS sebagai ancaman. Dia mengatakan, ISIS tidak boleh berkembang di Tanah Air.
Di balik cerita soal ISIS, ternyata ada sisi lain yang berkembang luas di masyarakat. Mulai dari perubahan nama organisasi, hingga teori konspirasi yang menyelimutinya.
Awalnya, ISIS menjadi perbincangan di Irak saja. Lalu kemudian berkembang hingga ke Suriah dan negara Timur Tengah lainnya. Saat ini, organisasi yang ingin mendirikan negara baru dengan sistem kekhalifahan Islam tersebut juga ramai didiskusikan di Indonesia.
Pemicu kehebohan ISIS di Tanah Air karena munculnya rekaman video dengan gambar sekelompok orang memakai busana siap 'jihad' yang meminta dukungan rakyat Indonesia. Seseorang bernama Abu Muhammad al Indonesi selaku juru bicara mengajak umat muslim di Indonesia berjuang dengan mereka.
Video tersebut kemudian menuai tanggapan dari berbagai pihak. Sebagian kecil kalangan ada yang mendukungnya, namun sebagian besar menolak karena secara tegas bisa dikaitkan dengan upaya makar. Polisi pun memburu pria pemilik nama asli berinisial B tersebut.
Bahkan, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Moeldoko menilai keberadaan ISIS sebagai ancaman. Dia mengatakan, ISIS tidak boleh berkembang di Tanah Air.
Di balik cerita soal ISIS, ternyata ada sisi lain yang berkembang luas di masyarakat. Mulai dari perubahan nama organisasi, hingga teori konspirasi yang menyelimutinya.
Komentar